Sukseskan Program KB, Jauhi 4 T

By Drajad 22 Jan 2020, 08:41:46 WIB Kegiatan
Sukseskan Program KB, Jauhi 4 T

Keterangan Gambar : Chabib Masumarto,.PKB Ngombol sedang memberikan penyuluhan di pertemuan PPKB se-kecamatan Ngombol di balai desa Joso.Kamis (9/1/2020).


Balai Penyuluhan Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (BP KKBPK) Kecamatan Ngombol mengadakan pertemuan dengan Pembina Penyuluh Keluarga Berencana  Desa (PPKBD) se-kecamatan Ngombol di aula balai desa Joso, kecamatan Ngombol. Kamis (9/1/2020).

Dalam pertemuan itu disampaikan 2 materi dengan 2 pembicara dari BP KKBPK Kecamatan Ngombol. Acara di buka oleh Drs.Kusnrdi, Koordinator lapangan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) kecamatan Ngombol. Chabib Masumarto, menyampaikan mengenai 4 T dan administrasi keuangan pemerintahan oleh Sujud Nuryanto.

Sepertinya mudah untuk menerapkan program KB, dengan hanya selalu menekankan pentingnya 4 T ke masyarakat. Yang dimaksud 4 T tersebut  yakni terlalu muda melahirkan, terlalu banyak (anak), terlalu rapat (jarak kelahiran) dan terlalu tua (melahirkan). Kalau masyarakat mengindahkan, hal ini akan sangat membantu pemerintah. Baik berkenaan dengan program KB itu sendiri maupun program lainnya termasuk program kesehatan. Untuk program kesehatan 4 T ini akan menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). AKI dan AKB masih menjadi permasalahan bagi bangsa kita. Permasalahan yang nampaknya mudah ternyata di lapangan menjadi tidak mudah. Untuk itulah dalam lingkup kecamatan Ngombol, BP KKBPK kecamatan Ngombol mengadakan pertemuan untuk membahas 4 T ini.

Dihadapan peserta pertemuan Chabib menekankan bahwa pernikahan terlalu dini sangat riskan, dikarenakan  rahim ibu belumlah kuat dan memiliki resiko kematian tinggi.

Untuk perempuan, tambah Chabib, pernikahan sebaiknya dilakukan perempuan pada  usia 21 tahun dan untuk pria berusia 25 tahun. Kemudian, bila perempuan menikah di usia 21 tahun jarak melahirkan yang ideal harus diperhatikan.

Program Kb salah satu tujuannya mengontrol jumlah anak.Secara ekonomis jumlah jumlah anak yang sedikit mengurangi beban keluarga. Setidak-tidaknya beban ekonomi keluarga lebih ringan dibandingkan dengan memiliki anak lebih banyak. Akan lebih mampu membangun ketahanan keluarga yang lebih berkualitas  baik dari segi ekonomi, kesehatan maupun kecerdasan anak itu sendiri.

Untuk ibu yang terlalu muda melahirkan, terlalu banyak dan terlalu rapat melahirkan secara analisis medis, bahwa rahim, organ tempat janin berkembang, terdiri dari jaringan otot, kehamilan yang terlalu rapat akan mengendorkan otot-otot tersebut.  Sehingga setelah persalinan rahim sulit berkontraksi untuk kembali ke ukuran semula dan terjadilah perdarahan. “Inilah penyebab utama kematian ibu  di negara kitasaat ini.Ibu yang terlalu tua menyebabkan komplikasi (pre eklampsia)”.jelas Chabib.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment