Family Development Session (FDS) DESA PLIPIRAN KEC. BRUNO

By Drajad 08 Jan 2020, 14:24:43 WIB Kegiatan

Keterangan Gambar : Pertemuan Kelompok Family Development Session (FDS), desa Plipiran, Bruno. Rabu (8/01/2020)


Jam menunjukkanangka 09.20 WIB,  Pertemuan Kelompok di awali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars PKH, bertempat di rumah KPM Ibu Supartinah. Desa Plipiran, kecamatan Bruno. Sebanyak 15 Kelurga Penerima Manfaat (KPM)   mengikuti kegiatan Pertemuan Kelompok. Rabu (8/01/2020). Hari ini berbeda pada biasanya, karena di hadiri oleh Supervisor Kabupaten Purworejo dan seluruh Pendamping Sosial Kecamatan Bruno. Plipiran memiliki 3 Kelompok KPM yang rutin pelaksanaan setiap bulan sesuai dengan tanggal yang sudah di sepakati bersama. Untuk kelompok Plipiran yang lama beranggotakan  15 KPM dan tiap tanggal 11 ada Pertemuan Kelompok.

Dalam pertemuan Kelompok kali ini kegiatannya yaitu belajar bersama mengenai Modul Kesehatan dan Gizi sesi 10  yaitu Kesakitan pada Anak dan Kesehatan lingkungan. Namun sebelum masuk di materi sekarang pendamping Sosial Galuh Tri Suzana mencoba mengulas kembali mater-imateri sebelumnya mengenai yaitu Pentingnya 1000 hari Pertama Kehidupan mengenai bagaimana cara pemberian ASI ekslusif, pentingnya ibu nifas untuk memeriksakan diri dan bayinya ke fasilitas kesehatan terdekat, Lalu di sesi yang  Pentingnya Gizi Ibu Menyusui dan Balita membahas pemenuhan gizi bagi ibu menyusui dan bayinya agar si anak tumbuh sehat, tinggi dan cerdas/ pintar agar anak terhindar dari stunting dan menciptakan generasi penerus bangsa yang unggul. Pada sesi Kesakitan pada Anak dan Kesehatan Lingkungan materi yang di sampaikan mengenai penyakit yang di akibatkan oleh perilaku kehidupan sehari-hari yang kurang sehat.

Pertemuan Kelompok di sesi ini point pentingnya yaitu mengenai mengenal penyakit yang sering di derita anak-anak, dan mencoba mengali pengetahuan ibu KPM ketika anak menderita sakit, dan bagaimana si ibu dalam mengatasi anak yang sakit. Tidak menampik bahwa karena SDM dari KPM yang relative rendah jadi pengetahuan mengenai diare dan cara pencegahan dan mengatasinya masih terbatas, untuk itu di sesiini Pendamping Sosial memberikan materi mengenai penyakit diare dan cara mengatasinya, cara pembuatan minuman oralit, pemanfaatan dari air kelapa, kuah sayur sangat bermanfaat untuk pencegahan dehidrasi apa bila anak/ orang tua terkena diare, dan untuk bayi yang masih menyusui tetap di berikan ASI. Diare di sebabkan karena ada bakteri kuman penyakit yang masuk kedalam tubuh melaui serangga / lalat yang hinggap di makanan, atau cara pengolahan bahan makanan yang kurang higienis bisa menyebabkan diare yang di tandai perut mulas, melilit, buang air relative sering, bertekstur cair bahkan ada yang di sertai darah, ada juga muntah dan badan demam, apabila tidak tertangani dengan cepat bisa menyebabkan dehidrasi atau yang lebih fatal bisa menyebabkan kematian. Lalu ada penyakit Kecacingan yang bisa menyerang anak-anak karena terkadang setiap beraktifitas di luar mereka lupa untuk mencuci tangan dengan sabun, anak bermain tidak memakai alas kaki, lupa menggunting kuku jadi apabila ada telur cacing bisa tertelan apabila si anak makan,buang air besar kecil tidak di jamban yang sehat sangat mempengaruhi mudahnya kuman penyaki tmasuk ke tubuh. Asupan gizi yang masuk ke tubuh anak tidak terserap untuk pertumbuhan namun justru untuk memerangi penyakit jadi pertumbuhan anak tidak optimal.

Pertemuan kelompok atau FDS (Family Development Session) atau Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga ini juga ada pengenalan Penyakit Malaria bagaimana pencegahan, ciri- ciri anak terjangkiti penyakit malaria dan penanggulannya di mulai dari pola kehidupan sehari-hari, yaitu kurang memamahami cara pembuangan sampah dan limbah cair rumah tangga, tidak rutin menguras bak mandi, menimbun botol atau kaleng makanan, menimbun pakaian kotor, sanitasi lingkungan yang buruk itu dapa tmenjadi sarang nyamuk anopheles betina yang bisa menyebarkan  penyakit malaria. Penderita merasa demam, menggigil kedinginan, kesadaran menurun, tidak nafsu makan maka haruslah segera di bawa berobat ke fasilitas kesehatan. Sebaiknya apabila aktifitas di luar memakai baju dan celana panjang, memakai kelambu, penggunaan obat oles,bakar nyamuk, mengupayakan rumah masuk kriteria sehat yaitu cukup ada ventilasi udara,sinar matahari yang cukup, sanitasi lingkungan tertata dengan baik, gotong royong membersihkan selokan dan memangkas rumput di halaman bisa mencegah terjangkitnya penyakit malaria.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment