Pemerintah Kabupaten Luncurkan Program Sekolah Siaga Kependudukan : Berkarakter Unggul Mendunia.

By Drajad 21 Nov 2019, 10:18:36 WIB Kegiatan

Berita Terkait

Berita Populer

Pemerintah Kabupaten Luncurkan Program Sekolah Siaga Kependudukan : Berkarakter Unggul Mendunia.

Keterangan Gambar : Drs.Pram Prasetya Ahmad,MM (berpeci) sedang bersalaman dengan Kepala SMAN I Purworejo. Mewakili Bupati Purworejo dalam peresmian Sekolah siaga Kependudukan di SMAN 1 Purworejo. Didamping Kadinsosdukkbpppa kab.Purworejo,dr.Kuswantoro M.Kes (ketiga dari kanan).


Pemerintah Kabupaten Purworejo melalui Dinas Sosial Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsosdukkbpppa) mengadakan pencanangan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) di SMAN I Purworejo. Kamis (17/10/2019).

SSK ini merupakan sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan, keluarga berencana dan pelayanan konseling ke dalam beberapa mata pelajaran. Disisi lain dimana di dalamnya terdapat pojok kependudukan sebagai salahsatu sumber belajar peserta didik sebagai upaya pembentukan dengan fenomena peduli kependudukan.

Hadir dalam pertemuan Asisten III , mewakili Bupati Purworejo, Kepala Dinsosdukkbpppa, Kepala Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Unsur Dinas Pendidikan kabupaten Purworejo.

Indonesia saat ini telah memasuki fenomena kependudukan yang disebut bonus demografi. Tidak dipungkiri, bonus demografi ini merupakan  hasil dari berbagai upaya dalam menurunkan angka Total Fertility Rate (TFR). Melalui program keluarga berencana (KB). Jika dimanfaatkan dengan optimal, bonus demografi dapat memacu pertumbuhan ekonomi, yang dapat meningkatkan kesejahteraan bangsa.

TFR ini merupakan Angka Kelahiran Total. Mengindikasikan rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita usia subur (15-49 tahun) di suatu wilayah dalam suatu waktu tertentu. Sedang Bonus demografi merupakan  saat jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) proporsinya lebih dari 50 persen dibandingkan dengan kelompok usia non produktif (0-14 tahun dan > 65 tahun).

Pada era ini harus disiapkan generasi yang berkualitas, agar tenaga kerja yang melimpah pada saat ini mampu membawa berkah bukan malah menjadi bencana. Apalagi realitanya saat ini masih banyak persoalan kependudukan yang dihadapi Indonesia.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memiliki amanah untuk memberikan literasi tentang kependudukan agar masyarakat sadar akan pentingnya manfaat yang harus disiapkan dan digunakan serta permasalahan-permasalahan yang harus dihindari dari dampak kependudukan. Salah satu upayanya melalui Sekolah Siaga Kependudukan.

Sasaran pendidikan kependudukan adalah melalui jalur pendidikan formal (SD s/d SLTA dan Universitas), jalur pendidikan Non Formal, yaitu di Diklat Berjenjang seperti Diklat ASN dan Kepramukaan, melalui jalur pendidikan Informal, yaitu keluarga/kelompok kegiatan masyarakat/keluarga. Pola untuk penyelenggaraan pendidikan kependudukan melalui jalur-jalur tersebut adalah dengan pola Kerjasama (Sistem Kerjasama).

SMAN I Purworejo telah melaksanakan Pusat informasi dan Konseling Remaja (PIK R) sudah di mulai beberapa tahun yang lalu  ketika kepala sekolahnya Dra.Budi Astuti. Kegiatan ini untuk menyiapkan Indonesia di era 2035,bonus demografi. Anak-anak kita dipersiapkan untuk ikut aktif di era itu” Kata Kepala SMAN I Purworejo, Nur azis.

Program ini akan memuat materi-materi kependudukan sampai ke kegiatan extra kurikuler.

Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) itu diharapkan Kepala Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Jateng M. Solikul Hadi ampuh mencegah pernikahan dini pada usia anak-anak itu. BKKBN mengkhawatirkan perkawinan dini semacam itu semakin lama semakin banyak terjadi.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment