Kadinsosdaldukkb Menyampaikan Hasil Audit Kasus Stunting dan Evaluasi Pelaksanaannya.

By Drajad 30 Des 2022, 13:39:10 WIB Kegiatan
Kadinsosdaldukkb Menyampaikan Hasil Audit Kasus Stunting dan Evaluasi Pelaksanaannya.

Keterangan Gambar : Kadinsosdaldukkb, Ahmat Jainudin dalam paparan Evaluasi dan Tindak Lanjut Pelaksanaan Audit Kasus Stunting


Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsosdaldukkb) mengadakan Evaluasi dan Tindak Lanjut Pelaksanaan Audit Kasus Stunting (AKS) kabupaten Purworejo. Bertempat di Plaza Hotel. Rabu (30/11/2022).

Dalam pertemuan tersebut, Penyampaian Hasil Audit Kasus Stunting dan Evaluasi Pelaksanaannya oleh Ketua Audit Kasus Stunting (AKS) Kabupaten Purworejo, Ahmat Jainudin. Yang juga Kepala Dinsosdaldukkb kabupaten Purworejo.

 

Ahmat Jainudin memaparkan Hasil Audit Kasus Stunting dan Evaluasi Pelaksanaannya

  • Data stunting di Purworejo tercatat Jumlah Balita Stunting  per Oktober 2022 :
  • 3.588  anak balita  (Prevalensi  11,29%)
  • 1.029 Baduta Stunting (prevalensi 10,17%)
  • Ibu Hamil yang anemia 12,70%
  • Alur pelaksanaan AKS di Kab Purorejo :
  1. Pembentukan Tim AKS  (12 MEI 2022)
  2. Sosialisasi penentua lokus dan verifikasi data  (15 AGST 2022)
  3. Pengukuran ulang kasus yang diaudit (18 Agustus 2022, (3-5 Oktober 2022))
  4. Perekapan dan penyerahan data kepada tim pakar  (6-10 Oktober 2022)
  5. Kajian oleh Tim Pakar dengan menggunakan kertas kerja audit (11 OKTOBER  2022)
  6. Diseminasi AKS (27 OKTOBER 2022)
  7. Evaluasi dan RTL (OKT-DES)
  • Dasar hukum pembentukan Tim AKS adalah Keputusan Bupati Purworejo Nomor : 160.18/546/2021 tanggal 25 Oktober 2021 : Tentang Penetapan Desa/Kelurahan Pioritas Percepatan Penurunan stunting Terintegrasi di Kabupaten Purworejo Tahun 2021-2022 dan Keputusan Bupati Purworejo Nomor : 160.18/357/2022 tanggal 12 Mei 2022 : Tentang Pembentukan Tim Audit Kasus Stunting Kabupaten Purworejo.
  • Pemilihan Sasaran Kasus berdasarkan : Sumber data :
  • Data PK 21
  • ePPGBM
  • Elsimil
  • Kohort Ibu
  • Kriteria : Kasus yang tidak   menunjukan   perbaikan setelah     diintervensi, Prevalensi Stunting tinggi dan didukung Kelengkapan Data
  • Sasaran AKS terdiri dari Catin, Bumil, Bufas dan Baduta
  • Analisis AKS adalah :
  1. Terdapat 3 Catin Beresiko yang di temui  oleh Tim Teknis & TPK di luar dari 4 Desa Lokus Stunting yaitu Desa : Bubutan, Nampurejo, Plandi.  Kondisi Catin : KEK, Pola makan kurang, HB < 12, Lila < 23, 3 Catin Terdaftar di aplikasi ELSIMIL, Terdapat Sumber Air Bersih dan Sanitasi yang layak.
  2. Ibu Hamil, Usia >35tahun: 3 Orang,  Lila <23,5cm : 3 orang,  HB Rendah  < 12.  Dengan Keluhan : Pola makan kurang/ganguan lambung, ibu hamil masih terasa pusing setelah minum obat.  Sumber air bersih dan Sanitasi : Keluarga Memiliki Akses Sarana Air Bersih dan Sanitasi yang layak tapi belum cukup aman, dan PHBS Kuran.
  3. Ibu Nifas : Terdapat 5 Bufas 4 di antaranya Tidak Paham Mengenai Stunting dan Pola Asuh 1000 HPK
  4. Terdapat 3 Baduta Stunting dengan Hasil Pengukuran ( Z-Score TB/U) : Pengukuran Baduta di Desa Pundensari dengan hasil -2,43 SD, Pengukuran  2 Baduta Di Desa Tlogorejo hasil -3,05 SD dan -2,23 SD, Pemahaman peran orang tua masih sangat kurang terkait : manfaat KMS,  Manfaat mengukur berat badan dan panjang/tinggi badan di posyandu, Pengetahuan tentang gizi seimbang, beragam dan aman.  Terdapat Sumber Air Bersih dan Sanitasi yang layak.
  • Strategi RTL AKS :
  1. Peningkatan koordinasi dan perbaikan strategi penanggulangan stunting.
  2. Optimalisasi dana desa yang dialokasikan untuk Stunting : percepatan penyediaan alat antropometri sesuai standar , PMBA,  spot rumah gizi , PMT bagi  kasus stunting, desa ODF, dll.
  3. Pendampingan Kasus Balita Gizi Buruk, Gizi Kurang dan Stunting
  4. Gerakan sadar 1000 HPK secara luas.
  5. Meningkatkan kontrol dan peran sosial , case : bila menemukan  ibu hamil, bayi  dan balita yang tidak menerapkan pola hidup sehat dan tidak mengkonsumsi makanan bergizi  peduli fisik (edukasi, bantu) dan atau peduli data.
  6. Kampanye usia ideal perkawinan, cegah nikah dini  dan Kesehatan reproduksi ratri dan catin
  7. Peningkatan Gerakan PHBS
  8. Pendampingan Menuju Desa STBM
  • Kendala, Solusi dan Rekomendasi  :
  1. Kendala :
  • Belum semua anggota Tim AKS ikut serta dalam Kegiatan AKS
  • Data Catin, Bumil, Nifas, Baduta, Balita berubah, temuan kasus potensi berubah.
  • Masih kurangnya pemahaman Keluarga mengenai stunting
  • Tahun 2022 : Penetapan SSH (Perbub) terlambat
  1. Solusi :
  • Peningkatan Koordinasi Tim AKS
  • Penguatan TPK dalam kegiatan verifinasi dan validasi data
  • Peningkatan Peran TPPS dan TPK dalam KIE dan Pelaksanaan kegiatan KIP/K di Puskesmas
  • Tahun 2023 : Mengusulkan lebih awal agar SSH sudah masuk di Perbub sejak bl Januari.
  1. Rekomendasi untuk BKKBN Provinsi :
  • Sosialisasi perlu ditingkatkan agar ada kesamaan persepsi dalam pelaksanaan kegiatan AKS
  • Peninjauan kembali alokasi Anggaran Operasional Untuk TPPS dan Tim AKS agar  pelaksanaan tahapan Kegiatan AKS lebih optimal



Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment